Header Ads

Sistem Operasi: Konsep Manajemen Memori Dasar



Selamat malam semua (bagi Anda yang sedang membaca di malam hari) :D Ini posting terbaru saya setelah sekian lama meninggalkan blog tercinta ini dikarenakan kesibukkan dan terbatasnya koneksi di 6 bulan terakhir ini yang mengakibatkan 'Page Rank' Blog ini turun lagi menjadi 1 :'(

Namun kali ini saya menyempatkan membuat postingan baru karena tuntutan tugas dari Dosen Mata Kuliah Sistem Operasi. Yup, dosen saya yang cakep Pak Aji Putra. Hehehehe :D (Anda berhutang 1 Outbond Link Pak Aji) :P

Yuhuu.. Kembali ke topik semula, kali ini judul postingannya adalah Konsep Manajemen Memori Dasar atau bisa dibilang Konsep Dasar Manajemen Memori! Sebelum kita beranjak tentang konsep manajemen memori dasar, terlebih dahulu kita kenal dulu apa itu memori?
Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu. CPU mengambil instruksi dari memori sesuai yang ada pada Program Counter. Instruksi dapat berupa menempatkan / menyimpan dari / ke alamat di memori, penambahan, dan sebagainya. Tugas sistem operasi adalah mengatur peletakan banyak proses pada suatu memori. Memori harus dapat digunakan dengan baik, sehingga dapat memuat banyak proses dalam suatu waktu.
Hihihihi... Sedangkan manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses. Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer.

Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.

Jadi, Fungsi manajemen memori:
1. Mengelola informasi memori yang dipakai dan tidak dipakai.
2. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
3. Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
4. Mengelola swapping antara memori utama dan disk.

Manajemen Memori dibedakan menjadi dua, berdasarkan ada tidaknya proses swap. Manajemen Memori dengan swapping adalah manajemen memori dengan pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi. Manajemen Memori tanpa swapping adalah manajemen memori tanpa pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.

Sistem memori virtual memisahkan alamat memori yang digunakan oleh suatu proses dari alamat fisik yang sebenarnya, yang efektif meningkatkan jumlah RAM yang tersedia menggunakan disk swapping. Manajer memori virtual memiliki pengaruh besar pada kinerja sistem secara keseluruhan.

Satu-satunya alasan kenapa saya memilih media blog untuk mengumpulkan tugas ini adalah kemudahan dalam copy paste mengeluarkan kata-kata terlepas dari format penulisan yang formal. #peace :)

Sebagai blogger yang baik dan bijaksana, dengan ini saya mengatakan dengan jujur bahwa saya men-copy paste terinspirasi & mengapresiasi dari blog Sufia. Pokoknya Thanks Full dah!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.